psikologi pendidikan - Learning/ belajar
PENGERTIAN BELAJAR?
Belajar adalah
perubahan perilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalaman atau
latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Stimulus adalah apa
saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses
yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikab karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus
dan respons. Oleh karena itu, apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang di terima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Classical
conditioning (pengkondisian klasik) : belajar asosiasi
Teori ini dikemukakan
oleh seorang psokolog Rusia bernama Ivan Pavlov. Classical conditioning adalah
tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengeluarkan respon yang
sama. Ada dua hal penting yang berkaitan dengan pembentukan asosiasi, yaitu frekuensi dan timing. Dimana stimulus netral (CS) dipasangkan dengan UCS untuk
menghasilkan CR yang identik dengan UCR. Pavlov melakukan penelitian mengenai
classical conditioning dengan menggunakan anjingnya dan diasosiasikan dengan
bel.
Terminologi dalam
classical conditioning
- Unconditioned Stimulus (UCS)
Stimulus
asli atau netral, yaitu stimulus yang langsung menimbulkan respon.
- . Unconditioned Response (UCR)
Yaitu
respon yang tidak diasosiasikan atau respon alamiah yang timbul akibat adanya
stimulus yang tidak dikondisikan.
- . Conditioned Stimulus (CS)
Yaitu
stimulus yang dikondisikan merupakan stimulus netral yang tidak menimbulkan
respon alamiah.
- . Conditioned Response (CR)
Yaitu
respon yang timbul akibat adanya campuran antara stimulus yang tidak
dikondisikan dengan stimulus yang dikondisikan.
Operant Conditioning
(pengkondisian operan) : Belajar Konsekuensi
Teori ini dikemukanan
oleh B. F. Skinner. Operant conditioning adalah metode pembelajaran yang
terjadi melalui imbalan dan hukuman untuk perilaku. Melalui operant
conditioning, asosiasi dibuat antara perilaku dan konsekuensi untuk perilaku
itu
.
3 macam konsekuensi
yang mempengaruhi perilaku :
- Reinforcement positive (penguatan positif)
Yaitu
konsekuensi yang mengarah pada peningkatan probabilitas terjadinya perilaku.
Dalam situasi yang mencerminkan penguatan positif, respon atau perilaku diperkuat
dengan penambahan sesuatu, seperti pujian atau hadiah langsung.
2
hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian penguatan positif:
a.
Timing
b.
Konsistensi pemberian penguat
Schedules
of positive reinforcement
1.
Fixed ratio
Penguat diberikan hanya setelah melakukan
sejumlah tanggapan tertentu. Penerima penguatan mengetahui kapan mereka akan
mendapatkan penguatan tersebut.
2.
Variabel ratio
Penguatan diperoleh setelah sejumlah
variabel respon telah dibuat. Penerima penguatan tidak mengetahui kapan mendapatkan
penguatan tersebut.
3.
Fixed interval
Jadwal penguatan tidak didasarkan pada
jumlah tanggapan tetapi pada berlalunya waktu. Penerima mengetahui kapan mereka
mendapatkan penguatan
4.
Variabel interval
Penguatan didasarkan oleh waktu, namun waktu
tidak dapat di tentukan kapan penerima penguatan mendapatkannya.
Shaping
Ketika
respon yang diharapkan tidak kunjung muncul maka perlu untuk melakukan shaping.
Shaping itu sendiri adalah strategi pemberian penguatan positif pada
perilaku-perilaku yang mendekati perilaku yang diinginkan.
- Reinforcement negative (penguatan negatif)
Yaitu
penguat yang berasal dari pemindahan atau penghindaran suatu kejadian negatif
sebagai konsekuensi dari perilaku.
Ada
2 jenis penguatan penguatan negatif, yaitu:
a.
Escape conditioning (pengkondisian
melarikan diri) adalah beberapa stimulus atau kejaidan yang bilamana dihentikan
atau dihilangkan akan meningkatkan atau memelihara kekuatan respon. Escape
conditioning merupakan bentuk penguatan negatif karena sesuatu yang negatif
dihilangkan.
b.
Avoidance conditioning
(pengkondisian menghindar) adalah beberapa stimulus atau kejadian yang bilamana
ditunda atau dihindarkan akan meningkatkan atau memelihara kekuatan respon.
Penguatan negatif avoidence akan mengakibatkan munculnya perilaku avoidence (menghindar).
- Punishment (hukuman)
Yaitu
konsekuansi negatif dari perilaku yang mengarahkan pada penurunan frekuensi
perilaku.
Danger
of punishment:
a.
Reinfocing to the punisher
b.
Has a generalized inhibiting
effect
c.
Learning to dislike and reacting
aggressively (Physical punishment)
d.
Sriticism trap
e.
Doesn’t teach the individual how
to react more appropriately.
Petunjuk
penggunaan hukuman:
a.
Jangan menggunakan hukuman fisik
b.
Jangan hanya menghukum tapi beri
juga penguat positif pada perilaku yang benar untuk menggantikan perilaku yang
ingin dieliminir melalui hukuman
c.
Jangan menghukum “orangnya” tapi
“perilakunya”. Hentikan hukuman jika perilaku telah berhenti
d.
Jangan mencampuradukkan hukuman
dengan hadiah untuk perilaku yang sama
e.
Sekali telah memutuskan untuk
memulai hukuman, jangan pernah mundur lagi.
STIMULUS
DISCRIMINATION & GENERALIZATION
·
Stimulus Discrimination
adalah
kecenderungan untuk merespon lebih sering terhadap satu stimulus daripada
stimulus lainnya.
·
Stimulus Generaliation
Adalah
kecenderungan bagi stimulus yang mirip untuk menghasilkan respon yang sama.
PENDEKATAN KOGNITIF
Belajar adalah proses
mental aktif untuk memperoleh, mengingat dan menggunakan pengetahuan. Elemen paling penting dalam proses belajar
adalah pengetahuan.
Perbandingan
Pendekatan Kognitif dan Perilaku dalam Belajar
- Menurut kognitif, yang dipelajari adalah pengetahuan; perubahan pada pengetahuan mengubah perilaku. Menurut perilaku, perilaku lah yang dipelajari
- Keduanya meyakini bahwa penguat/ reinforcement merupakan hal penting dalambelajar. Menurut pendekatan perilaku, reinforcement menguatkan respon. Sedangkan menurut pendekatan kognitif, reinforcement merupakan sumber pengetahuan yang menyediakan umpan balik mengenai hal yang mungkin terjadi bila perilaku diulang atau diubah.
- Dalam pendekatan perilaku, individu bersifat pasif dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam pendekatan kognitif, individu aktif memilih, mempraktekkan, memberi perhatian, mengabaikan, merefleksikan dan mengambil keputusan lainnya.
Komentar
Posting Komentar