laporan hasil observasi psikologi pendidikan: manajemen kelas
Laporan Observasi
“ MANAJEMEN KELAS TK DHARMA WANITA PERSATUAN USU"
Oleh;
Kelompok 8
Muhammad Nugraha Zati 161301082
Yustika Rahma Hasibuan (161301092)
Nabila Khairul Husna (161301118)
Chairunissa Syafwinia N (161301125)
Eunike Silitonga (161301136)
Felix Wijaya (161301141)
Shawaliyah Catur Wardhani (161301142)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
BAB I
Pendahuluan
1)
LATAR BELAKANG
Pendidikan
di TK adalah fondasi untuk meyiapkan anak agar siap belajar formal di tingkat
selanjutnya. anak tidak hanya dipersiapkan kecerdasannya, tetapi juga kematangan
emosi serta kemampuan sosial anak. di TK, anak diharapkan sudah bisa mandiri
dan bersedia menerima otoritas orang lain.
Dewasa
ini, hampir di seluruh dunia anak anak usia dini yang belum siap untuk memasuki
sekolah dasar normalnya akan memasuki yayasan-yayasan pendidikan untuk anak
usia dini seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau TK (Taman Kanak kanak).
Khususnya di Indonesia, sudah hampir seluruh provinsi dan kota memiliki Paud
dan TK tanpa melihat baik atau tidaknya standar dari masing masing PAUD dan TK
tersebut. Namun belakangan, PAUD dan TK yang ada di kota kota besar mulai
memperbaiki kualitas yayasan mereka bahkan sudah saling bersaing dalam
menjalankan yayasan masing masingnya. kualitas dari pembelajaran, pemenuhan
materi dan kebutuhan anak anak di yayasan menjadi perhatian penting untuk tiap
tiap yayasan,
Saat
ini tidak sedikit ditemukan Taman Kanak-Kanak (TK) yang salah kaprah dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Anak-anak dijejali dengan pelajaran-pelajaran
yang sifatnya akademis. telah banyak TK yang memaksa anak untuk bisa aca tulis
dan berhitung (calistung) demi kebutuhan SD terhadap calon murid.
Setiap
anak memiliki kemampuan yang berbeda. anak yang memang tergolong cerdas dan
cepat menyerap pelajaran mungkin tidak mengalami kesulitan. Tetapi, tidak
sedikit pula anak yang belum benar-benar siap untuk sekedar pegang pensil dan
mengukir huruf-huruf di atas kertas.
Kunci
dari pendidikan di TK adalah untuk menyiapkan keseimbangan yang sehat antara
memberikan ruang dan kesempatan yang cukup bagi anak untuk berkreativitas,
termasuk membangun inisiatif dalam melakukan suatu kegiatan, serta belajar
kecakapan sosial dan mematangkan emosi melalui permainan dalam kelompok. Yang
menjadi fokus penelitan ini adalah mengetahui bagaimana manajemen kelas yang
ada pada pendidikan prasekolah?
Maka dari itu, kami kelompok 7 melakukan
observasi untuk memantau managemen kelas terhadap anak-anak pra sekolah di TK Dharma
wanita Persatuan USU
2) TUJUAN
Tujuan Observasi ini adalah untuk:
1. Mengetahui Manajemn kelas pada untuk
proses belajar mengajar di TK Dharma Wanita USU.
BAB II
LANDASAN TEORI
1) Anak Prasekolah
Anak
pada masa prasekolah memilki ciri-ciri tertentu. Kartono (1986) mengungkapkan
ciri khas anak prasekolah sebagai berikut:
•
Bersifat Egosentris naif
Anak memandang
dunia luar dari pandangannya sendiri, sesuai dari pengetahuan dan pemahamannya
sendiri, serta di batasi oleh perasaan dan pikirannya yang masih sempit. Ia
mengganggap bahwa pribadinya adalah satu dan terpadu erat dengan lingkungannya
•
Relasi sosial yang primitif
Ciri ini merupakan
akibat dari sifat egosentris yang naif dengan ditandai oleh kehidupan anak yang
belum dapat memisahkan antara keadaan dirinya dengan keadaan lingkungan sosial
sekitarnya. Dengan kata lain, anak membangun dunianya dengan khayalan dan
keinginannya sendiri
•
Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir
tidak terpisahkan
Anak belum dapat
membedakan kondisi jasmani dan rohani. Isi jasmani dan rohani anak masih
merupakan kesatuan yang utuh. Penghayatan anak terhadap sesuatu diekspreikan
secara bebas, spontan dan jujur baik dalam mimik, tingkat laku, maupun
bahasanya dan anak tidak dapat berbohong atau bertingkah laku pura-pura
•
Sikap hidup yang fisiogonimis
Anak bersifat
fisiogonomis terhadap dunianya, artinya secara langsung anak memberikan sifat
konkrit atau sifat lahiriah, nyata terdapat apa yang di hayatinya. Kondisi ini
disebabkan karena pemahaman anak masih bersifat menyatu dan totaliter antara
jasmani dan rohani
Menurut Biechler
dan Snowman (1953) anak usia 3-6 tahun masuk pada mas prasekolah. Snowman
(1993) mengemukkan ciri-ciri anak prasekolah sebgaai berikut:
Ciri Kognitif: Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa.
Sebagian dari mereka senang berbicara. Kompetensi anak perlu dikembangkan
melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang
Ciri Sosial: Umumnya, anak pada tahapan ini memiliki satu
atau dua sahabat tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat
menyesuaikan diri secara sosial. Anak lebih mudah bermain bersebelahan dengan
anak yang lebih besar.
Ciri Emosional :
Anak TK cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah
sering diperlihatkan oleh anak dengan usia tersebut. Iri hati sering terjadi,
mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.
2) Manfaat Pendidikan
Prasekolah pada Anak
1. membantu
pembentukan struktur otak anak
2. saat anak berusia 5
tahun tingkat pertumbuhan otak mencapai 90 persen. sehingga besar sekali
pengaruhnya untuk masa depannya jika pendidikan yang diberikan salah.
3. memiliki pencapaian
akademis lebih baik
4. dengan memberikan
anak pendidikan prasekolah maka rasa ingin tahunya akan terpenuhi. sehingga
membuahkan hasil yang positif bagi akademisnya.
5. sebagai tambahan
aktivitas harian anak yang lebih berstruktur
6. di sekolah, anak
akan mendapatkan permainan yang berbeda dari permainan yang dia dapatkan
dirumah. dalam dunia prasekolah, olahraga juga disertakan untuk aktivitas anak
3) Definisi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdidi dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. pengelolaan ini sendiri akar katanya adalah "kelola", ditambah awalan "pe" dan akhiran "an". istilah lain dari pengelolaan adalah "manajemen". Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan
Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Adapun kelas adalah suatu kelomok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru atau ruangan belajar atau rombongan belajar.
3) Definisi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdidi dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. pengelolaan ini sendiri akar katanya adalah "kelola", ditambah awalan "pe" dan akhiran "an". istilah lain dari pengelolaan adalah "manajemen". Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan
Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Adapun kelas adalah suatu kelomok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru atau ruangan belajar atau rombongan belajar.
4)
Tujuan Pengelolaan Kelas
Ada
beberapa hal yang menjadi tujuan pengelolaan kelas, yaitu sebagai berikut :
1.
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
2.
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
belajar mengajar.
3.
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam kelas.
4.
Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta
sifat-sifat individunya.
5).
Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
Secara
umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan
yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.
Faktor
intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku.
Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda
dari siswa lainnya sacara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat
dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor
ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan
siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa
di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas,
misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik.
Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi
konflik.
Djamarah
menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas
dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagai berikut :
a.
Hangat dan Antusias
Hangat
dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan
akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b.
Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang
c.
Bervariasi
Penggunaan
alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian
ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
d.
Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e.
Penekanan pada hal-hal yang Positif
Pada
dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang
negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar
f.
Penanaman Disiplin Diri
Tujuan
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
6).
Komponen-komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Komponen-komponen
keterampilan pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian,
yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif) dan ketrampilan yang berhubungan
dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
terdiri dari keterampilan sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian
kelompok. Ketrampilan suka tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang
secara seksama, gerakan mendekat, memberi pertanyaan, dan memberi reaksi
terhadap gangguan dan ketakacuhan. Yang termasuk ke dalam keterampilan memberi
perhatian adalah visual dan verbal. Tetapi memberi tanda, penghentian jawaban,
pengarahan dan petunjuk yang jelas, penghentian penguatan, kelancaran dan
percepatan, merupakan sub bagian dari keterampilan pemusatan perhatian
kelompok.
Masalah
modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan menemukan
serta memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah, adalah tiga buah
strategi yang termasuk ke dalam ruang lingkup keterampilan yang berhubungan
dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
7) Pengelolan Pembelajaran
di Taman Kanak-Kanak
Ada tiga point inti dalam
pembelajaran di Taman kanak-kanak, yaitu Pengaturan Ruangan/Kelas,
Pengorganisasian anak didik, Pengaturan alat dan sumber belajar, penjelasannya
sebagai berikut :
1. Pengaturan Ruangan/Kelas
Ruangan/kelas diatur
sedemikian rupa, sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seefisien
mungkin. Dalam pengaturan ruangan/kelas ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Susunan
meja-kursi anak bersifat fleksibel dan dapat berubah-ubah.
b. Pada waktu
mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk
di tikar/karpet.
c. Penyediaan alat
bermain/sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Catatan
Penting :
a. Dinding
dapat digunakan untuk menempelkan hasil pekerjaan anak. Pekerjaan
anak ditempel di dinding dan dilaksanakan secara bergantian sehingga tidak
membosankan dan tidak mengganggu perhatian anak.
b. Peletakan
dan penyimpanan alat bermain/sumber belajar diatur sedemikian rupa sesuai
dengan fungsinya, sehingga memudahkan anak untuk menggunakan dan mengembalikan
pada tempatnya setelah selesai digunakan.
c. Penataan
ruang kelas, penataan perabotan, asesoris di dinding dan berbagai bahan pajangan hendaknya
diubah-ubah secara periodik agar selalu tercipta suasana kelas yang baru dan
tidak membosankan.
BAB III
SISTEMATIKA PELKASANAAN DAN ANALISA DATA OBSERVASI
A. SISTEMATIKA PELAKSANAAN OBSERVASI
29 Maret 2017 : Diskusi Kelompok
30 Maret 2017 : Observasi
4
Mei 2017 : Pengolahan Data
6 Maret 2017 : Diskusi Kelompok
B. ANALISA DATA
Data diperoleh melalui kegiatan
observasi langsung di lembaga sekolah yang telah telah ditentukan.
C. Sampel Penelitian dan
Lokasi Pengambilan Data
Sampel: Siswa dan guru kelas di TK
DHARMA WANITA PERSATUAN USU
Tempat: TK Dharma Wanita Persatuan
USU. Jln. Universitas NO 32, Kampus USU- Medan
BAB IV
LAPORAN DAN EVALUASI DATA
A. LAPORAN
1. Jadwal Observasi
(Kamis, 30 Maret 2017)
08.00 : Bel berbunyi dan berbaris
08.00 –
08.15 : Kegiatan awal yaitu
salam dan doa
08.15 –
09.45 : Memulai pelajaran inti
09.45 –
10.00 : Makan disertai doa dan cuci
tangan sebelum makan.
10.00 –
10.15 : Istrihat yaitu main di luar kelas
10.15 –
10.45 : Kegiatan akhir yaitu
diskusi, doa dan diakhiri dengan salam
10.45 : Pulang
2. Sitematika
Observasi
•
Kelompok tiba di TK Dharma Wanita
Persatuan USU pada pukul 08.15, anak-anak sudah berada di dalam kelas dan
menyambut kedatangan kami. Kelompok masuk pada kelas TK 0 besar. Berhubung pada
saat itu kelas 0 besar digabung dengan kelas 0 besar yang lain (kelas 0 besar
ada dua). Pada TK Dharma Wanita Persatuan USU terdapat 3 pembagian kelas, yaitu
: (1) kelas 0 kecil umur 3 tahun; (2) kelas 0 besar umur 5-6 tahun; dan (3)
kelas 0 besar umur 5-6 tahun.
Jumlah dari murid pada kelas tersebut ada
15 orang murid yang hadir pada Kamis, 30 Maret 2017. Kelas Dipimpin oleh guru
yang bernama Ibu Ani. Meja pada kelas masing-masing diisi untuk 4 –
5 orang dan tidak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan.
•
Pada saat kami datang, anak-anak sudah
memulai sesi belajar dengan mengerjakan latihan pada buku mereka, dengan
latihan menghitung dan menulis.
•
Lalu jika sudah selesai mengerjakan
latihan, anak-anak akan memeriksakannya kepada guru dan jika benar akan diberi
paraf, kemudian lembaran latihannya akan diberi stiker.
•
Anak-anak yang telah selesai mengerjakan
latihan menghitung dilanjutkan dengan mewarnai.
•
Kemudian, anak-anak yang telah selasai
mengerjakan latihan dengan baik dan benar diperbolehkan untuk bermain dengan
mainan yang ada di dalam ruangan kelas.
•
Pukul 09.45 sesi pelajaran inti telah
selesai. Kemudian akan dilanjutkan dengan makan yang disertai dengan doa dan
cuci tangan sebelum makan. Berhubung kelompok
telah selesai mengobservasi, sebelum anak-anak makan kelompok
berinteraksi sebentar dengan anak-anak. Pertama kelompok memulai perkenalan
diri. Kemudian kelomopok memberikan hadiah berupa permen kepada anak-anak
dengan syarat mereka duduk rapi dan tersenyum. Anak-anak bersemangat dan
melaksanakan apa yang kelompok perintahkan. Lalu kelompok memberi satu permen
kepada setiap anak. Sebelum menutup observasi anak-anak menyanyikan sebuah lagu
berjudul “Guruku Tersayang”. Kemudian kelompok
menutup observasi lalu berpamitan dengan anak-anak dan guru.
•
Setelah kelompok keluar kelas pada pukul
10.15, sebelum mereka masuk ke sesi makan ada sebuah penampilan dari anak-anak
yaitu membaca puisi.
B. EVALUASI
Aspek-aspek perkembangan yang ingin
dicapai pada TK Dharma Persatuan Wanita USU meliputi:
1. Bidang Pembentukan
Perilaku
a. Moral dan
nilai-nilai agama
Meningkatkan
ketaqwaan anak terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan membina sikap anak dalam
meletakkan dasar agama, agar anak menjadi warga negara yang baik.
b. Sosial, emosional,
dan kemandirian
Membina anak agar
dapat mengendalikan emosinya secra wajar dan dapat berinteraksi dengan
sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik, serta dapat menolong dirinya
sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2. Bidang
Pengengambangan Kemampuan Dasar
a. Berbahasa
Agar anak mampu
mengungkapkan pikiran melaui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu
berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat, untuk dapat berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
b. Kognitif
Mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan
belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah,
membantu ana untuk mengembangkan kemampuan logika matematis dan pengetahuan
akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk milah-milah,
mengelompokkan serta mempersiapkan kemampuan berpikir secara telii.
c. Fisik
Memperkenalkan dan
melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol
gerakan tubuh dan koordinasi serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara
hidup sehat. Sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan
terampil.
C. TESTIMONI
•
Muhammad Nugraha Zati (16-082)
Tugas observasi ini
menurut saya sangat bagus, karena dengan tugas ini kita dapat berkomunikasi
dengan anak TK dimana nantinya itu sangat berguna kedepannya, dan saya mendapat
pengetahuan tentang manajemen kelas pada anak TK
•
Yustika Rahma Hasibuan (16-092)
Menurut saya tugas
observasi manajemen kelas pada anak TK ini sangat menarik dan menyenangkan,
karena disini saya akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam manajemen
kelas pada anak TK. Kemudian mengetahui aspek-aspek yang ingin dicapai pada
anak TK.
•
Nabila Khairul Husna (16-118)
•
Chairunissa Syafwinia N (16-125)
Menurut saya, tugas
observasi untuk mata kuliah Psikologi Pendidikan ini benar-benar dapat membantu
skill berkomukasi saya dengan anak-anak TK, yang tentunya sayang diperlukan
jika akan menjadi seorang psikolog nantinya.Dengan tugas ini, pengetahuan
tentang manajemen kelas dan situasi kelas anak TK pun semakin bertambah. TK
yang saya kunjungunadalah TK dharma wanita USU dan TK ini memiliki anak-anak
yang luar biasa aktif dan periang. Sebelum kelompok kami masuk kelas, anak-anak
sudah menunggu kami di depan jendela dan menyambut kami dengan sangat antusias.
Di dalam kelas anak-anak di ajar mewarnai dan berhitung dari buku di diberi
oleh guru mereka. Anak-anak tersebut begitu semangat mengerjakan tugas.
Pengalaman mengobservasi ini benar-benar menyenangkan dan bermanfaat. Melihat
anak-anak antusias menyambut kami benar bener merupakan kesenangan sendiri
•
Eunike Silitonga (16-136)
Dalam mata
kuliah Psikologi Pendidikan, kami juga mendapat tugas Observasi. Bagi saya ini
sangat bermanfaat, karna materi-materi yang kami dapatkan selama perkuliahan
dapat kami aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama, bagi kelompok
saya yang mendapat kesempatan untuk melakukan observasi di Taman Kanak-Kanak
(TK), disini kami bisa melihat bagaimana perkembangan seorang anak, bagaiman
metode pembelajarna yang baik kepada mereka, dan melihat bagaimana mereka
beraktifitas. Sehingga kami bisa mengeksplorasi atau mengaplikasikan ilmu yang
sudah kami terima didalam kehidupan kami berinteraksi dan bersosialisasi kepada
orang lain.
•
Felix Wijaya (16-141)
Bagi saya
tugas observasi pendidikan ini sangat menyenangkan karena kita langsung turun
ke lapangan. Selain menyenangkan, observasi ini juga sangat bermanfaat dan
menambah pengalaman kami juga. Saya dan kelompok melakukan observasi di TK
Dharma Wanita Persatuan USU pada tanggal 30 Maret 2017. Kami disambut dan
diterima dengan hangat oleh kepala sekolah , guru, dan tentunya oleh adik-adik
kecil yang lucu. Proses belajar mengajar juga sangat menyenangkan. Adik-adik
tersebut sangat bersemangat dalam menyelesaikan latihan soal mereka. Setelah
menyelesaikan latihan soal mereka, adik-adik tersebut bisa bermain-main.
•
Shawaliyah Catur Wardhani (16-142)
Menurut saya, tugas
observasi ini dapat memberikan pengetahuan tentang manajemen kelas yang baik dan benar, terutama pada
tingkat pendidikan prasekolah, Dan pada observasi ini juga saya dapat belajar
bagaimana cara mengobservasi, karena saya merasa kemampuan mengobservasi saya
masih belum masksimal.
Komentar
Posting Komentar